Definisi
Lefrancois (1972:129) menyatakan bahwa pembelajaran atau instruction : as the arrangement of the learning situation in such a way that learning is facilitated. Selanjutnya Gagne melihat dua hal penting tentang arrangement of the learning situation yaitu yang melibatkan management of learning dan yang melibatkan condition of learning
pembelajaran bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik membangun sendiri pengetahuannya. Pembelajaran berarti partisipasi pendidik bersama peserta didik dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan justifikasi. Jadi sasaran utama dalam pembelajaran adalah membuat peserta dapat belajar aktif
Langkah-langkah Pembelajaran
Pokok bahasan manakah yang cocok untuk eksperimentasi ?
Topik manakah yang cocok untuk pemecahan masalah dalam situasi kelompok ?,
Topik manakah yang dapat disajikan pada tingkat manipulasi fisik sebelum secara verbal ?.
Langkah dua : memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik tertentu
apakah aktivitas itu memberi kesempatan untuk melaksanakan metode eksperimen ?.
dapatkah kegiatan itu menimbulkan pertanyaan siswa ?.
dapatkah siswa membandingkan berbagai cara bernalar dalam mengikuti kegiatan di kelas ?.
apakah masalah tersebut merupakan masalah yang tidak dapat dipecahkan atas dasar pengisyaratan perseptual?.
apakah aktivitas itu dapat menghasilkan aktivitas fisik dan kognitif?.
Langkah tiga : mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan masalah ? Bimbingan prtanyaan berupa :
pertanyaan lanjut yang memancing berfikir seperti “bagaimana jika “ ?.
memperbandingkan materi apakah yang cocok untuk menimbulkan pertanyaan spontan ?.
Langkah empat : menilai pelaksanaan tiap kegiatan, memperhatikan keberhasilan dan melakukan revisi. Bimbingan pertanyaan seperti :
• segi kegiatan apakah yang mengahsilkan minat dan keterlibatan siswa yang besar ?.
• segi kegiatan manakah yang tak menarik, dan apakah alternatifnya ?.
• apakah aktivitas itu memberi peluang untuk mengembangkan siasat baru untuk penelitian atau meningkatkan siasat yang sudah dipelajari ?.
• apakah kegiatan itu dapat dijadikan modal untuk pembelajaran lebih lanjut ?.
Prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran
Perhatian dan motivasi
Keaktifan
Keterlibatan langsung (berpengalaman)
Pengulangan
Tantangan
Balikan dan Penguatan
Perbedaan Individual.
Perhatian
Metode penyampaian yang bervariasi, tidak monoton
Penggunaan media yang sesuai dengan tujuan belajar
Penggunaan gaya bahasa yang segar
Mengemukakan pertanyaan- pertanyaan
Motivasi
Memilih contoh-contoh yang relevan dengan siswa
Menghargai pendapat siswa
Menghindari komentar negatif kepada siswa
Menempatkan siswa sebagai subjek yang memiliki potensi
Memberikan hadiah kepada siswa yang menunjukkan prestasi
Memberi tahukan hasil nilai ulangan kepada siswa sesegera mungkin.
Keaktifan
Merespon secara positif semua pertanyaan siswa
Memberikan tugas-tugas secara individual maupun kelompok
Mendiskusikan bersama hasil dari tugas-tugas tersebut
Membuka kesempatan untuk bertanya kepada para siswa
Keterlibatan langsung / mengalami
melibatkan secara langsung siswa baik secara individual maupun kelompok
menciptakan peluang yang mendorong siswa untuk melakukan eksperimen
mengikutsertakan siswa atau memberi tugas kepada siswa untuk memperoleh informasi dari sumber luar kelas atau sekolah.
Melibatkan siswa dalam merangkum atau menyimpulkan pesan pembelajaran.
Pengulangan
merancang pelaksanaan pengulangan
mengembangkan/merumuskan soal-soal latihan
mengembangkan petunjuk kegiatan psikomotorik yang harus diulang
mengembangkan alat evaluasi kegiatan pengulangan
merancang kegiatan pengulangan yang bervariasi.
Tantangan
merancang kegiatan eksperimen bagi siswa yang dilakukan baik secara individual maupun kelompok
memberikan tugas pemecahan masalah yang membutuhkan informasi yang harus dicari sumbernya baik dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
Mengembangkan bahan pembelajaran yang memancing siswa untuk melakukan pengayaan dan penelusuran lebih lanjut.
Menciptakan situasi yang merangsang siswa untuk menemukan fakta, konsep, prinsip-prinsip generalisasi sendiri.
Balikan dan Penguatan
Memberikan komentar positif dan mendiskusikan jawaban-jawaban siswa
Mengembalikan hasil pekerjaan siswa dengan berbagai catatan penting
Memberikan hadiah / respon positif kepada siswa yang menunjukkan prestasi
Perbedaan Individual
Menggunakan berbagai metode pembelajaran guna melayani kebutuhan siswa sesuai dengan karakternya
Memanfaatkan berbagai media dalam menyajikan pembelajaran
Mengenali karakteristik setiap siswa , sehingga dapat menentukan perlakuan pembelajaran yang tepat bagi siswa yang bersangkutan
Memberikan kesempatan remidiasi ataupun pengayaan kepada siswa yang membutuhkan.
Metode Pembelajaran
Metode Ceramah
Metode Tanya Jawab
Metode Diskusi
Metode Kerja Kelompok
Metode Simulasi
Metode Demonstrasi
Metode Tugas
Pendekatan Pembelajaran
Pengorganisasian Siswa
a. Pembelajaran secara Individual
b. Pembelajaran secara Kelompok
c. Pembelajaran secara Klasikal
Posisi Guru Siswa dalam Pengolahan Pesan
a. Strategi Ekspository
b. Strategi Inkuiri (Inquiry) & Discovery
KEPRIBADIAN
Pokok Bahasan 12
Batasan kepribadian
(menurut Allport)
Watak dan kepribadian adalah sama, tapi dapat berbeda.
Watak digunakan untuk memberi penilaian tentang perangai dan perbuatan manusia berdasarkan norma-norma masyarakat.
Kepribadian lebih cenderung memberikan gambaran apa adanya.
Kepribadian merupakan organisasi yang dinamis yang ada pada individu, dimana terdapat beberapa sistem psikophisical yang menentukan perilaku dan berpikir individu.
Batasan kepribadian menurut Allport dapat diterangkan sbb:
Organisasi dinamis keyakinan terdiri dari perilaku dan pikiran yang diterima individu sbg pola yang berkaitan untuk mencapai tujuan. Dinamis berarti kepribadian itu selalu terbuka untuk berubah sebagai akibat pengalaman-pengalaman baru dan tujuan-tujuan baru.
Psiko-fisik kepribadian merupakan kerja tubuh dan jiwa. Keduanya tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi.
Menentukan (determine) kepribadian memainkan peranan aktif dalam tingkah laku individu.
Karakteristik dalam berperilaku dan berpikir setiap individu memiliki pola berperilaku dan berpikir yang khas sebagai karakteristiknya dalam menghadapi lingkungan, sehingga kepribadian juga memiliki fungsi adaptasi.
Kesimpulan
Kepribadian memiliki keunikan atau kekhasan yang berbeda antara individu satu dengan yang lain.
Individu memiliki style atau gaya untuk berpikir dan berperilaku yang konsisten dalam menghadapi lingkungan yang berbeda-beda.
Kepribadian memiliki fungsi adaptasi, yaitu menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya
Kepribadian dan temperament
Kepribadian pola-pola perilaku yang dimiliki subyek diperoleh dari faktor pembawaan dan lingkungan
Lebih dinamis dan dapat diubah melalui fungsi insentif
Temperament diperoleh dari pembawaan dan merupakan disposisi yang sangat erat hubungannya dengan faktor biologis atau fisiologis atau keturunan
Sifat-sifat kepribadian yang tidak banyak berubah karena insentif atau hal-hal lain yang lebih komplek
Pembentukan kepribadian
Faktor herediter, pembawaan yang diperoleh dari orangtuanya temperament
Dapat diubah melalui pelatihan-pelatihan (Goleman)
Fisik
Pengalaman pada usia dini
Pengaruh kebudayaan
Nama dan pemberian cap pada anak
Perasaan berhasil dan gagal
Keluarga pola pendidikan, sikap orangtua, situasi emosional dalam keluarga
penerimaan lingkungan sosial
Tipe kepribadian
Ekstrovert bersifat mudah terbuka, tertarik atau senang bergaul dengan individu lain. Responya bersifat realistis, dapat bertingkah laku sesuai tuntutan lingkungannya. Segalanya ditanggapi secara obyektif./
Introvert segalanya ditanggapi sesuai dengan keadaan dirinya, malu thd masyarakat (menutup diri) sangat sensitif thd kritik. Dlm menghadapi msl dianalisa dg kacamata sendiri. Jadi sifatnya subyektif.
Ambivert tipe ini bersifat realistis/obyektif, tetapi kadang-kadang bersifat subyektif tdk dpt digolongkan ekstrovert atau introvert.
Pengukuran kepribadian
Cara-cara pra ilmiah untuk mengenal kepribadian
• Chirologi atau Palmistry ilmu gurat tangan (rajah(
• Astrologi ilmu perbintangan
• Grafologi ilmu tentang tulisan tangan
• Phrenologi ilmu tentang bentuk tengkorak
• Onychologi ilmu tentang kuku
Hipocrates
• Usaha mengenal kepribadian yang tergolong semi ilmiah dikemukakan oleh Hipocrates (dokter) yang terpengaruh ahli kosmologi yang bernama Empedokles.
• Alam semesta terdiri dari tanah, air, udara dan api.
• Tanah memiliki sifat kering, air – basah, udara – dingin, api – panas.
• Sifat kering, basah, dingin, dan panas juga terdapat pada cairan yang ada pada tubuh manusia.
• Sifat kering ada pada chole (empedu kuning), basah ada pada melanchole (empedu hitam), dingin ada pada phlegma (lendir) dan sifat panas ada pada sanguis (darah).
• Keempat cairan tubuh tersebut ada pada tubuh manusia dengan proporsi yang selaras.
Tipologi Hipocrates - Galenus
KESEHATAN MENTAL
Oleh:
A.ARIYADI WARSITO
KOMPONEN KESEHATAN MENTAL
• PIKIRAN: Dalam memenuhi kebutuhan diperlukan adanya aspek kognitif dari individu agar tidak keliru dalam pengambilan keputusan
• PERASAAN :Pemenuhan kebutuhan diri akan dicapai dengan penuh perasaan sesuai dengan perkembangan dirinya.
• SIKAP JIWA:Untuk terpenuhinya kebutuhan dipelukan sikap jiwa yaitu suatu dorongan/pola bertindak/pencetusan suatu kehendak yang tadinyan timbul dari perasaan yang diekspresikan dalam suatu gejolak untuk dasar bertindak bagi seseorang.
• PANDANGAN HIDUP:gambaran tentang kehidupan yang sesuai dengan realita yang ada pada dirinya
• KEYAKINAN HIDUP: manusia sebagai mahluk hidup yang dapat mempergunakan segala kemampuannya untuk mempertahankan hidupnya dengan menggunakan akal sehat,perasaan dan ppandangan jauh kedepan bahwa dirinya hidup diantaramahluk yang lain.
PENDEKATAN KESEHATAN JIWA
• Pangkal tolak :
• ORIENTASI KLASIK: ADANYA KELUHAN SETELAH DIRINGANKAN DAN MENMDAPAT PENYEMBUHAN AKAN MEMBAWA INDIVIDU KE ARAH KESEHATAN JIWA
2. ORIENTASI PENYESUAIAN DIRI:MENEKANKAN
ASPEK EKSTRA PSIKIS INDIVIDU, KEMANA INDIVIDU AKAN MENYESUAIKAN DIRI YANG DIKATAKAN SEHAT
3. ORIENTASI PERKEMBANGAN IND:MENEKANKAN PENGEMBANGAN ASPEK INNER NATURE.
K0NSEPSI MASLOW TTG INNER NATURE
INDIVIDU MEMPUNYAI ESENTIAL INNER NATUR YANG INSTINCTOID YANG MERUP MATERI KASAR.
HAL TSB DIATAS MERUPAKAN POTENSI YANG BELUM SELESAI.
INNER NATUR INI MUDAH DIREPRES DAN DISURPRISE.
LANJUTAN
• MESKIPUN INNER NATURE LEMAH TETAPI HAMPIR TIDAK PERNAH HILANG SAMA SEKALI.
• INNER NATURE INI DAPAT BERKEMBANG MENUJU KEDEWASAAN
• MENGALAMI INDIVIDU SAKIT APABILA INNER NATURENYA FRUSTRASI / DIINGKARI ATAU DEPRESI
LANJUTAN
• PSYCHOLOGICAL HEALTH HANYA MUNGKIN APABILA APA YANG MENJADI INNER NATURE NYA DPT DITERIMA,DIRESPEKTIR OLEH DIRI SENDIRI MAUPUIN ORANGLAIN.
• INNER NATURE YANG DIMILIKI INDIVIDU PERLU SELALU DIKEMBANGKAN PALING TIDAK DITERIMA SBG ADA ATAU TIDAK DISADARI INDIVIDU TERSEBUT.
PENGERTIAN KESEHATAN MENTAL
A.CARL WITHERINGHTON
- SUATU KONDISI YANG BERASAL DARI ORGANIASASI MENTAL YANG NORMAL DAN BERFUNGSI
- ILMU PENGETAHUAN MENGENAI PEMELIHARAAN / PERTAHANAN KESEHATAN MENTAL
ZAKIAH DARADJAD
- TERWUJUDNYA KEHARMONISAN YANG SUNGGUH2 ANT FUNGSI JIWA DAN MEMP KESANGGUPAN UTK MENGHADAPI PROBLEM BIASA YANG TERJADI, MERASAKAN SECARA POSITIF KEBAHAGIAAN DAN KEMAMPUAN DIRINYA.
LANJUTAN
UU POKOK KESH JIWA ’66 NO 9 PS 4.
SUATU KONDISI YG MEMUNGK PER FISIK,INTELEKTUAL DAN EMOSIONAL YG OPT DR SES DAN PERKEMB ITU BEJLN SELARAS DG KEAD ORG LAIN.MK KM MEMP SIFAT HARMONIS,MEMP SEMUA SEGI KEHID MAN DAL HUB DG MAN LAIN.
US DEPARTMEN OF EDUCATION AND WELFARE
AKTIFITAS YG MELIBATKAN FUNGSI IND,MASA PENDUDUK DAN KEAHLIAN BERBAGAI DISIPLIN DIWARNAI OLEH MORAL,ETIKA AGAMA,PERSONAL INVESMENT,KONSEP PSIKOLOGI VALUE JUDGEMEN,TEORI PSIKIATRI,PENGT POLITIK,GERAKAN KESEJAHTERAAN DAN CULTISM
lanjutan
Mental Hygiene atau kesehatan mental adalah ilmu
yang mempelajari masalah kesehatan mental / jiwa,
bertujuan untuk mencegah timbulnya gangguan
/ penyakit mental dan gangguan emosi, dan berusaha
untuk mengurangi atau menyembuhkan penyakit
mental serta memajukan kesehatan jiwa rakyat
( Kartini Kartono: 2000: 3 )
PRINSIP POKOK KESEHATAN MENTAL
1. ADANYA DORONGAN PADA INDIVIDU
2. PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA INDIVIDU
3. KEPUASAN
4. STATUS SOSIAL
5. KONDISI FISIK YANG BAIK BERKAITAN DENGAN KESEHATAN:FISIK,PSIKIS,SOSIAL DAN SPIRITUAL
FUNGSI KESEHATAN MENTAL
• PREVENTIF ( PENCEGAHAN )
Prinsip kesehatan mental dirumah,sekolah maupun masyarakat untuk mencegah terjadinya gangguan mental.
2. AMELIORATIF ( PERBAIKAN )
Merupakan upaya untuk memperbaiki kepribadian dan meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri shg gejala tk lk dan mekanisme pertahanan diri dpt dikendalikan.
lanjutan
• SUPORTIF ( PENGEMBANGAN )
Merupakan upaya untuk mengembangkan mental yang sehat atau kepribadian ,sehingga seseorang mampu menghindari kesulitan – kesulitan psikolopgis yang mungkin dialaminya.
MELALUI MENTAL HYGIENE DAPAT DIUPAYAKAN BAGAIMANA MENATA KEHIDUPAN MENTAL,BAIK DIRI SENDIRI, LINGKUNGAN KELUARGA, SEKOLAH, MASYARAKAT ATAU KEHIDUPAN BERBANGSA SEHINGGA TERCAPAI KEBAHAGIAAN,KETENTERAMAN DAN KENYAMANAN.
SEJARAH SINGKAT PERKEMB KESEHATAN MENTAL
ERA PRA ILMIAH
KEPERCAYAAN ANIMISME: KEPERCAYAAN BAHWA DUNIA INI DIKUASAI DAN DIAWASI OLEH ROH – ROH ATAU DEWA-DEWA. OARNG MENGALAMI GANGGUAN MENTAL KARENA DIMARAHI OLEH ROH ATAU DEWA .UTK MENGHINDARI DIADAKAN PERJAMUAN / SEDEKAH OLEH MASYARAKAT.
KEMUNCULAN NATURALISME: JAMAN HIPOCRATES DG PANDANGAN REVOLUSIONER DLM PENGOBATAN DG PEDOMAN. NATURALISME, SUATU ALIRAN YANG BERPENDPT BHW GANGG MENTAL / FISIK MERUP AKIBAT DARI ALAM.
LANJUTAN
• ERA ILMIAH ( MODERN )
MERUPAKAN PERUBAHAN YANG SANGAT BERARTI DALAM
SIKAP DAN CARA PENGOBATAN GANGGUAN MENTAL YAITU
DARI ANIMISME ( IRRASIONAL ) DAN TRADISIONAL KE SIKAP
DAN CARA RASIONAL ( ILMIAH ) YANG TERJADI SAAT
BERKEMBANGNYA PSIKOLOGI ABNORMAL DAN PSIKIATRI
TH 1783 DIMANA BENYAMIN RUSH (1745 – 1813 ) JADI STAF
MEDIS DILANJUTKAN OLEH DROTHEA LYNDE DIX DAN
CLIFFORD WHITINGHAM BEERS, WILLIAN JAMES DAN
ADOLF MEYER YANG MENYARANKAN ADANYA GERAKAN
MENTAL HYGIENE ( PENGUKUHAN SCR HUKUM 3 JULI 1946 )
TUJUAN YANG TERKANDUNG DALAM GERAKAN
MENTAL HYGIENE
• MENINGKATKAN KM SELURUH WARGA AS MLL:PENELITIAN,INVESTIGASI,EKSPERIMEN,PENAYANGAN KASUS-KASUS,DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN
• MEMBANTU LEMBAGA PEM DAN SWSTA MELAKS PENELT DAN KOORDINASI ANTAR PENELITI DLM MELKS KEG DAN MENGAPLIKASIKAN HSL PENELT.
• MEMB LATIHAN THD PARA PERSONIL TTG KES MENTAL.
• MENGEMB DAN MEMBANTU NEGARA DLM MENERAPKAN BERBAGAI METODA PENCEGAHAN,DOAGNOSIS DAN PENGOBATAN THD PARA PENGIDAP GANGG MENTAL.
SEJARAH KESEHATAN MENTAL
• AWAL GERAKAN HYGIENE MENTAL
Dengan nama baru ,Mental Hygiene boleh dikatakan berkembang kurang lebih 50 tahun yll.Namun ilmu ini pada hakekatnya dpt dipandang sbg satu penanaman baru bagi ilmu pengetahuan yg menyelidiki masalah kehidupan manusia yg sdh ada sejak ribuan tahun yll. Zaman dahulu org menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah syaitan,roh jahat dan dosa.
Lanjutan
a. Era Pra Ilmiah
1. Kepercayaan Animisme
Sejak jaman dahulu, sikap terhadap gangguan kepribadian telah muncul dalam konsep primitif animisme yaitu suatu kepercayaan bahwa dunia ini diawasi atau dikuasai oleh roh-roh atau dewa-dewa.
2. Kemunculan Naturalisme
Perubahan sikap terhadap tradisi animisme terjadi pada jaman Hipocrates yaitu suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental atau fisik merupakan akibat dari alam.
b. Era Ilmiah (Model)
Perubahan yang sangat berarti dalam sikap dan cara pengobatan gangguan mental, dari animisme (irasional) ke sikap dan cara yang ilmiah (rasional). Hal ini terjadi saat berkembangnya Psikologi Abnormal dan Psikiatri di Amerika (1783).
Perkembangan Psikologi Abnormal dan Psikiatri memberikan pengaruh lahirnya Mental Hygiene yang berkembang menjadi suatu Body of Knowledge.
Lanjutan
• Tokoh-tokoh Pengembang Mental Hygiene, antara lain :
• A. Dorothea Lynde Dix
• B. Clifford Whittingham Beers
• C. William James
• D. Adolf Meyer
• Secara hukum, gerakan mental hygiene dikukuhkan pada tanggal 3 Juli 1946 saat Presiden Amerika Serikat menandatangani “The National Mental Health Act”.
Lanjutan
Pada tahun 1950 organisasi mental hygiene bertambah yaitu dengan berdirinya:
1. National Association For Mental Health
2. National Committee For Mental Hygiene
3. National Mental Health Foundation
4. Psychiatric Foundation
Gerakan ini dikembangkan pula melalui The World Federation For Mental Health dan The World Health Organitation.
Konsepsi yang Salah Mengenai Kesehatan Mental
• Penyakit Mental adalah Herediter, merupakan warisan atau keturunan. Pendapat ini adalah keliru, karena penyakit ini tidak diturunkan oleh orang tua kepada anaknya seperti penurunan ciri-ciri jasmaniah yang karakteristik pada umumnya. Sebab-sebab penyakit mental pada umumnya berasal dari tekanan mental atau batin.
• Penyakit Mental tidak dapat disembuhkan.
Hal ini dibuktikan dengan adanya pasien yang setelah mendapat perawatan khusus terutama yang masih dalam stadium awal dapat kembali ditengah keluarganya dan dinyatakan sembuh.
3. Penyakit Mental dapat timbul dan menyerang secara tiba-tiba.
Yang benar, penyakit mental tidak pernah muncul secara mendadak pada seorang yang sehat.
Bibit-bibit dari gangguan mental pada dasarnya sudah ada sebelum penampakan gejala-gejala atau fenomenanya.
4. Penyakit Mental adalah suatu noda hitam.
Hal ini terlalu berlebihan. Sebab penyakit mental merupakan akibat dari sebab-sebab sosial yang lumrah dan merupakan produk serta tekanan kehidupan sehari-hari. Orang yang sakit mentalnya bukanlah orang yang berdosa atau bernoda.
lanjutan
• 5. Penyakit mental adalah suatu peristiwa tunggal.
Hal ini tidaklah benar karena gangguan mental itu banyak sebabnya, bervariasi, kompleks, dan saling kait mengait satu sama lain.
• 6. Seks merupakan sebab timbulnya penyakit mental.
hal ini merupakan pendapat yang salah. Tingkah laku seks yang abnormal biasanya adalah simptom, bukan sebab dari maladjustment pribadiyang kompleks dan serius.
Jika ada aktivitas seksual yang ikut serta menjadi penyebab ,maka berupa rasa bersalah dan rasa ketakutan atau rasa berdosa untuk melakukan reaksi seks yang menjadi penyebab timbulnya penyakit mental.Perbuatan seks itu sendiri bukan yangb menimbulkan gangguan mental.
KEBUTUHAN DAN DINAMIKA MANUSIA
• Tiap langkah manusia merupakan manifestasi beberapa kebutuhan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
• Obyek dari kebutuhan tersebut menonjolkan arti yang sebenarnya dari tingkah laku manusia.
• Ketegangan dan konflik akan timbula apabila kebutuha n hidup yang cukup vita,l terhjalang atau kurang terpenuhi sehuingga dapat mengalami frustrasi.
• Kebutuhan adalah suatu dorongan atau motif psikologis dan fisiologis yangh harus dipenuhi / dipuaskan oleh organisme agar supaya mereka bisa sehat sejahtera dan mam pu melakukan fungsinya.
• Kebutuhan itu dapat bersifat fisis, ( organis, biologis, vital ) juga bersifat psikis dan sosial.
Kebutuhan Manusia Dapat Dibagi Menjadi 3 Niveau
• Kebutuhan –Kebutuan Biologis atau Vital
Kebutuhan ini diharapkan dapat terpenuhi pada manusia meliputi kebutuhan akan : makanan, pakaian, minuman, udara segar, guaca, tidur, rumah, perlindungan, dorongan untuk beristirahat dll.
• Kebutuhan yang human atau sosio budaya dan psikologis.
Kepribadian manusia adalah suatu totalitas dari disposisi fisis dan psikis yang terorganisir dengan rapi dan sifatnya dinamis. Sbg manhluk sosial manusia tdk dapt terisolasi dan memerlukan pengarahan diri keluar yaitu keluar kepada aku lain.
Manusia membutuihkan kontak dan komunikasi dengan orang lain, ingin dicintai, dihitung, dan dihargai oleh orang lain.
c. Kebutuhan metafisis dan religius.
Kebutuhan ini sering disebut sebagai dorongan manusiawi untuk memberi artipada hidupnya.
Tanpa arti manusia tidak akan dapat hidup dalam taraf insani dan bentuk tertinggi dari dari pemberian ini adalah kedudukan akunya dalam hubungan dengan sang pencipta.
Faktor Penting Yang Dapat Mendorong Tk Lk Manusia :
• Otonomi Fungsional
• Pertumbuhan bentuk pemenuhan kebutuhan
• Frustrasi
lanjutan
.
1. Otonomi Fungsional adalah :
pengalaman kejutan yang sangat mencekam jiwa, punya arti dinamis yang sangat besar dan menjadi kekuatan otonom yanmgpada akhirnya secara fungsional menjadi terlepas dari pengalaman-pengalaman hidupnya. Pada masa ini dapat terjadi trauma atau luka jiwa yang dialami seseorang.
2. Pertumbuhan bentuk pemuasan kebutuhan.
Lingkungan kebudayaan mempengaruhi cara seseorang dalam m,emenuhi kebutuhan hidupnya dan menentukan cara macamnya kebutuhan tersebut.
Cara pemenuhan kebutuhan tersebut ditampilkan dengan bentuk-bentuk kebiasaan dan perbuatan otomatis yang diberi model /pola oleh kebudayaan seseorang yang lambat laun akan menimbulkan kebiasaan bentuk tingkah laku.
lanjutan
3. FRUSTRASI DAN REAKSI FRUSTRASI
Frustrasi adalah suatu keadaan dimana suatu kebutuhan tidak terpenuhi dan tujuan itu tidak dapat tercapai sehingga orang kecewa dan mengalami satu halangan/ rintangan dalam usahanya mencapai satu tujuan.
atau :
a.Penghalangan tingkah laku yang tengah berusaha mencapai suatu tujuan.
b.Suatu keadaan ketegangan yang tidak menyenangkan disertai dengan kecemasan dan meningkatnya kegiatan simpatetis disebabkan oleh hambatan atau halangan.
lanjutan
Frustrasi selalu memanggil satu reaksi frustrasi tertentu yang dapat bersifat positif dan negatif. Berikut bebetrapa bentuk reaksi frustrasi yang membangun :
• Mobilisasi dan penambahan kegiatan
Berbagai kesulitan dan hambatanm dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi tantangan dan dapat memobilisir energi dan tenaga manusia.
• Besinnung( berpikir secara mendalam ddisertai wawasan jernih )
Berpikir secara mendalam dengan wawasan tajam dan jernih serta menggunakan akan budi dan kebijaksanaan sehingga tersusun reorganisasi dari aktivitas – aktivitasnya.
lanjutan
3. Resignation .
Adalah tawakal dan pasrah kepada Allah SWT. Pasrah dan Narimo artinya menerima situasi dan kesulitan yang dihadapi dengan sikap rasional dan sikap ilmiah yang mampu menhkoreksi terhadap kelemahan pribadi, tidak picik pandangan, terbuka, sanmggupm menerima kritik dan saran, berani mengakuimkesalahan sendiri,menghayati hukum kausalitas atau hukum sebab musabab dari setiap peristiwa, responsif dan sensitif terhadap kejadian-kejadian diluar dirinya,jujur dan obyektif.
4. Membuat dinamis irriil satu kebutuhan.
Kebutuah tertentu dapat mengalami atrofi atau merana/ mengecil/ tidak berfungsi lagi karena tidak pernah dipakai lagi.
lanjutan
5. Kompensasi atau substitusi dari tujuan – tujuan adalah:
Usaha untuk menggantikan atau mengimbangi sesuatu yang dianggap minder atau lemah.
Proses mereaksi terhadap perasaan-perasaan inferior.
Tingkah laku untuk mrnggantikan frustrasi sosial atau frustrasi fisik atau ketidak mampuan pada suatu ranah kepribadiantertentu.
6. Sublimasi( sublim=paling utama,maha tinggi) adalah:
Usaha untuk mensubstitusikan atau mengganti kecenderungan –kecenderungan yang egois, nafsu-nafsu seks yang animalistis, dorongan biologhis yang primitif dan aspirasisosial yang tidak sehat menjadi tinmgkah laku yangn lebih luhuir yang dapat diterima denga baik oleh masyarakat.
PENYESUAIAN DIRI DALAM KESEHATAN MENTAL
Kepribadian yang sehat mentalnya ialah:
Memiliki kemampuan untuk mengadakan adjustment atau penyesuaian diri secara harmonis baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungannya.
Adjustment dapat ditafsirkan sebagai berikut:
• Berarti adaptasi atau penyesuaian diri dalam pengertian yang lebih luas berarti kemampuan untuk dapat mempertahankan eksistensinya atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah serta dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.
2. Sebagai konformitas atau cocok , pas, sesuai, dengan norma –norma hati nuranim sendiri dan norma – norma sosial dalam kehidupan bermasyarakat
3. Sebagai penguasaan yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisir respons-respons sedemikian rupa sehingga dapat menguasai / menanggapi segala macam konflik, kesulitan masalah hidup, frustrasi – frustrasi dengan cara yang efisien.
4. Sebagai hygiene fisik.
M empertahankan kesegaran jasmani guna mengurangi ketegangan emosional dan frustrasi dan dapat menstimulir perkembangan minat serta sikap hidup yang positif.
6. Sebagai penguasaan dan kematangan emosional.
Mampu bersikap positif, memiliki respons emosional yang tepat pada setiap situasi, pengontrolan terhadap emosi sendiri
7. Adjustment dihubungkan dengan seks.
Berupa kemampuan untuk mereaksi secara wajar terhadap realitas seks ( impuls-impuls, dorongan – dorongan seks, konflik-konflik dan frustrasi dalam seks, perasaan bersalah, perbedaan seks ).
8. Adjustment terhadap keluarga.
mempunyai relasi yang sehat dengan segenap anggota keluarga.
9. Adjustment terhadap sekolah.
Sejak usia yang sangat muda anak-anak harus dibiasakan terhadap disiplin dan peraturan sekolah yang sangat penting bagi pengembangna inteligensi dan kepribadiannya.
Salah satu tugas sekolah adalah memupuk kesehatan jiwa anak, mengembangkan kesadaran etis / kesusilaan dan memberikan kebahagiaan npada anak disamping tugasc mengoperkan warisan ilmu mpengetahuan dan teknologi.
10. Adjustment sebagai social adjutment.
Ada kesanggupan untuk mereaksi secara efektif dan harmonis trerhadap realitas sosial dan situasi sosial dan dfapat mengadakan relasi sosial yang sehat.Dapat m,enghargai pribadi lain, hak-hak sendiri didalam masyarakat, bergaul dengan orang lain dengan jalan membina persahabatan yang kekal.
11.Adjustment sebagai penyesuaian kultural.
Menghargai nilai,hukum, adat kebiasaan,tradisi norma-norma sosial dan kebiasaan masyarakat.
12. Adjustment terhadap nilai-nilai moral dan religius.
Nilai moral merupakan segala nilai yang bersangkutan dengan ajaran kesopanan dan kesusilaan,moralitas m,erupakan b again esensial sifat manusia yaiyu merupakan kapasitas untuk dapat menanggapi tuntutan hidup bermoral dengan cara adekuat dan efektif.
MANAJEMEN STRESS
Stress merupakan fenomena psikofisik yang bersifat manusiawi
dimana stress bersifat inheren dalam diri setiap orang saat menjalani
kehidupannya sehari-hari. Stress dapat dialami oleh setiap manusia.
Stress dapat memberikan pengaruh positif yaitu dapat mendorong
individu untuk melakukan sesuatu, membangkitkan kesadaran dan
menghasilkan pengalaman baru. Sebaliknya memberikan pengaruh
negatis apabila menim,bulkan perasaan tidak percaya diri,
penolakan,marah / depresi,memicu berjangkitnya penyakit ( kepala,
perut, insomnia, tekanan darah tinggi dsb).
Teori tentang stress dapat digolongkan dalam tiga variabel pokok :
• Variabel Stimulus / engineering approach ( pendekatan kerekayasaan ) dimana stress dikonsepsikan sebagai suatu stimulusatau tuntutan yang mengancam, yaitu tekanan dari luar thd ind yang dpt menyebabkan sakit.
• Variabel Respon / physiological approach ( pendekatan fisiologis ) yang mendasarkan diri pada model triphase dari Hans Seley dg GAS( General Adaptation Syndrome):
a.Reaksi alarm: terjadi ketika organisme merasakan ada ancaman kemudian meresponnya dg figt atau flight.
b.Resistance: terjadi apabila stress berkelanjutan, terjadi perubahan fisiologis yang melakukan keseimbangan sebagai upaya mengatasi ancaman.
c. Exhaustion: terjadi jika stress terus berkelanjjutan diatas periode waktu tertentu sehingga organisme mengalami sakit ( menurut Selye oeganisme memiliki keterbatasan untuk melawan(fight) stress)
3. Variabel Interaktif meliputi dua teori yaitu:
a. Teori interaksional : teorui yang memfokuskan pembahasan pada aspek-aspek:
1). Keterkaitan individu dengan lingkungannya
2).Hakekat hubungan antara tuntutan pekerjaan dengan kebeba
san mengambil keputusan
b. Teori Transaksional: yang memfokuskan pada aspek-aspek kognitif dan afektif individu dalam berinteraksidengan lingkungannya serta gaya-gaya coping yang dilakukan.
Menurut teori ini stress diartikan sebagai hasil/ akibat dari ketidak seimbangan antara tuntutan dan kemampuan.
Jadi Stress adalah:
Perasaan tidak enak, tidak nyaman, atau tetrtekan, baik fisik maupun psikis sebagai respon atau reaksi individu terhadap stressor ( stimulus yang berupa peristiwa, obyek, orang ) yang mengancam, mengganggu, membebani, membahayakan keselamatan, kepentingan, keinginan atau kesejahteraan hidupnya.
Gejala Stress.
• Gejala fisik : sakit kepala,lambung,hipertensi, jantung atau berdebar-debar, insomnia,mudah lelah,keluat keringat dingin,kurang selera makan,sering buang air kecil.
• Gejala Psikis: gelisah/cemas, kurang dpt konsentrasi apatis,pesimis, hilang rasa humor, bungkam seribu bahasa,melamun,marah-marah tanpa sebab,agresif ( kt-kt kasar,memecah barang,membanting pintu, menendang )
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ATAU PEMICU STRESS
• Stresor fisik biologik : penyakit yang sukar disembuhkan, cacat fisik atau kurang berfungsinya salah satu anggota badan
• Stresor Psikologik: negative thinking/berburuk sangka, frustrasi,iri hati atau dendam, sikap permusuhan,cemburu, konflik pribadi, keinginan diluar kemampuan.
• Stresor sosial :
a.iklim kehidupan keluarga ( perceraian, broken home, selingkuh, ditinggal mati,anak nakal,menkonsusi minuman ke4ras,tingkat ekonomi keluarga rendah.
b.Faktor pekerjaan (PHK,perselisihanm dg atasan,jenis pekerjaan yg tdk sesuai)
c.Iklim Lingkungan ( kriminalitas, tawuran, harga kebutuhan pokok mahal,krang tersedia fasilitas.
KESEHATAN MENTAL DALAM LINGKUNGAN KELUARGA,SEKOLAH ,MASYARAKAT DAN KERJA
UNTUK MENCIPTAKAN KELUARGA, SEKOLAH , MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN KERJA SEBAGAI LINGKUNGAN YANG KONDUSIF BAGI PERKEMBANGAN MENTAL YANGSEHAT DIANTARANYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
LINGKUNGAN KELUARGA:
• Terciptanya kehidupan beragama dalam keluarga
• Tersedianya waktyu bersama dalam keluarga
• Terciptanya kemunikasi yang baik antar anggota keluarga
• Saling menghargai antar sesama anggota keluarga
• Keluarga sebagai ikatan sosial terkecil dalam masyarakat hendaknya kuat, erat dan tidak longgar
• Apabila dlm keluarga terjadi krisis utamakan keutuhan rumah tangga secara konstruktif dan positif
LINGKUNGAN SEKOLAH:
• Pencapaian tugas melalui Kelompok Teman Sebaya
Teman sebaya mempunyai peranan penting karena remaja sering menempatkan teman sebay sebagai posisi prioritas apabila dibandingkan dengan orang tuanya atau gurunya dalam menyatakan kesetiaannya.
• Mencapai perkembangan kemandirian pribadi ( personal independence )
Remaja merupakan periode perkemb kearah kemandirian dimana harus menyelesaikan tugas perkembangannya.
• Pengembangan filsafat hidup
Hal ini merup pencapaian kematangan dalamm aspek nilai atau kontrol etika sebagai pertanda bahwa ia sebagai pribad yang baik
• Pengembangan Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Tuhan YME
Tugas perkemb ini bnerkaitan dg hakekat man sbg nahluk Tuhan yg memp tugas suci utk bneribadah kepada Nya.
PENGEMBANGAN KESEHATAN MENTAL DI LINGKUNGAN MASY.
Pihak yg bertanggung jawab dlm pengemb ini adalah pemerintah,
Para pimp org sospol,keagamaan,pengusaha, pimp informal dan
Warga masyarakat itu sendiri.
PENGEMB KESH MENTAL DI LINGK KERJA meliputi :
• Keinginan/kebutuhan pekerja
• Semangat kelompok
• Kepemimpinan yang demikratik
• Masalah keluarga pekerja
SEBAB-SEBAB PERILAKU ABNORMAL
• Menurut Tahap berfungsinya.
1.Penyebab Primer : kondisi yang tanpa kehadirannya suatu gangguan tidak akan muncul
2.Penyebab yang menyiapkan : kondisim yang mendahului dan membuka jalan nbagi kemungkina terjadinya gangguan tertentu dalam kondisi-konmdisi tertentu dimasa mendatang.
3.Penyebab pencetus: setiap kondisi yang tak tertahankan bagi individui dan mencetuskan gangguan.
4. Penyebab yang menguatkan : kondisi yangb cenderung mempertahankan atau memperteguih tingkah laku maladaptif yang sudah terjadi.
5. Sirkularitas faktor-faktor penyebab: Dalam kenyataan jarang muncul gangguan yang haya disebabkan oleh satu penyebab saja.
• MENURUT SUMBER ASALNYA.
1. Faktor Biologis : berbagaim keadaan biologis atau jasmaniah yang dpt m,enghambat perkembangan maupun fungsi pribadi dalam kehidupan sehari-hari seperti kelainan gen, kurang gizi, penyakit yang muncul dsb.
2. Faktor-faktor psikososial. Misal: Trauma dimasa kanak-kanak,Deprivasi Parental (tiadanya kesempatan untuk mendpt rangasngan emosi dari orang tua,Hubungan orang tua-anak yang patogenik: adanya hubungan yang tidak serasi.Struktur keluarga yang patogenik: mis : keluarga yang tdk becus, kel anti sosial, kel yg tdk akur dan kel yg bermasalah,Stress berat mis frustrasi,konflik nilai, tekanan kehid modern.
3. Faktor-faktor sosial :dpt menimbulkan suasana perang,menjalankanm peran sosial yg menimb gangguan,menjadi korban prasangka,resesi ekonomi,perubahan siosial
GANGGUAN KEPRIBADIAN, KEJAHATAN DAN AFEKTIF
Gangguan dlm kategori ini bersumber dari perkemb kep yg tdk masak dan menyimpang
Tiga klp gangguan utama yg terkategori yaitu:
• Gangguan kepribadian dg ciri-ciri: Hub pribadi dg org lain terganggu dan cenderung merugikan org lain,memandang bhw semua kesulitannya krn nasib buruk / perbuatan jahat org lain, tdk memp rasa tanggung jawab thd org lain,ind ini tdk pernah melepaskan diri dr perilaku yang maladaptif, sll menghindar dr tgg jwb atas masalah yang ditimbulkan.
Beberapa gangg kep yg menonjol al:
a.Kepribadian paranoid, skizoid dan skizotype
b.Gangg Kep Histrionik, narcisistik dan antisosial.
c.Gangg Kep Avoidan, tergantung, Kompulsif dan Agresifppasif
• Kepribadian Antisosial ( Psikopatik )
Penderota gangg ini bercirikan: perkemb moral terhambat, tidak mampu mencontoh perbuatan yang diterima masyarakat ( socially desirable behaviors ), kurang dapat bergaul, tdk mampu mengemb kesetiaan pd org lain/klp/nilai-nilai sosial yg berlaku shg sering bentrok dg masy--------------sering disebut dg gangg sosiopatik mis : bisnis sering curang
• Perilaku Kriminal
Tindak kejahatan dan perilaku kriminal digolongkan dlm gangg kep sebab melawankepentingan umumsecara keseluruhan,Sec biologis disebabkan kerusakan tertentu pd otak,lat bel kel yg patologis.
GANGGUAN AFEKTIF
Gangguan ini adalah gangg “ Mood”, tingkat emosi yang ekstrem dan tidak sesuai meliputi kegembiraan ( elation ) dan kesedihan ( depression ) yang ekstrem.
• Gangguan Afektif Ringan.
Salah satu jenis ini adlh depresi normal yi duka cita/grief /kepedihan. Gangg ini merup proses psikologis mengikuti pengalaman kehilangan / loss sesuatu yg berharga.. Ciri –ciri penderita :tdk bereaksi thd peristiwa lain yg secara normal akan membangkitkan respon yg kuat,tenggelam dalm fantasi yg sdh berlalu.
Deprsei melibatkan :
a. Ketergantungan,pend merasa butuh dukungan org lain.
b. Kritik diri, membesarkan kekurangan pada dirinya
c. Inefficacy, perasaan tidak berdaya
• Gangguann Afektif Neurotik
Adalah emosi atau mood yg mengakibatkan fungsi dan aktivityas penderita sangat terhambat namun tdk sampai mengalami putus kontak dg realiotas.Salah satunya Depresi Neurotik dg ciri-ciri: putus asa, sedih,tdk bersemangat,tk kecemasan tinggi,aktv berkurang,sulit konsentrasi, selera dan gairah menghilang,keluhan somatik tertentu.
• Psikosis Afektif
Gangg ini dalam dua hal yi :
a. Memp keseluruhan keribadian penderita
b. Penderita kehilangan kontak dg realitas mis: Gangg Depresi Mayor adlh gangg afektif berat yg hanya meliputi depresi dan Gangg Afektif Bipolar diman ada serangan rasa gembira dan susah yang ekstrem diselingi dg jeda berupa keadaan normal
PENGGOLONGAN DEVIASI SEKSUAL
Deviasi seksual dapat digolongkan menjadi empat yaitu:
• Menurut keinginan kemampuannya.
• Menurut gangguan identitas dan peran jenisnya.
• Menurut obyek seksualnya]
• Menurut cara bersenggamanya/mencapai kenikmatan seksual
Bentuk deviasi seksual adalah:
• Masturbasi atau onani
• Impotensia
• Ejakulasio prekox
• Anorganisma
• Frigiditas
• Dispareunia dan vaginismus
• Fobia Seksualis
• Transvestisisma dan transseksualisma
• Hyperseksualitas
• Homoseksualitas dan lesbianisma
11. Fetishima 26. Cunnilinctus atau cunnilingus
• Masokisma dan Sadisma 27. Analisma.
• Pedofilia ( WM Roan,1979: 313-350 )
• Gerontofilia
• Inses
• Sodomia, bestialitas dan zoorastia
• Nekrofilia
• Exhibisionisma
• Voyeurisma atau skoptofilia
• Frotteurisma
• Mixoskopia
• Koprofilia
• Grafittae
• Pornografi
• Fellatio
CARA MENJAGA KESEIMBANGAN
• Mengeluarkan dan membicarakan kesulitan
• Menghindari kesulitan untuk sementara waktu
• Menyalurkan kemarahan
• Bersedia menjadi pengalah yang baik
• Berbuat suatu kebaikan untuk orang lain dan memupuk sosialitas/kesosialan
• Menyelesaikan satu tugas dalam satu saat
• Jangan mengganggap diri terlampau super
• Menerima segala kritik dengan lapang dada
• Memberikan kemenangan pada orang lain
• Menjadikan diri sendiri serba guna
• Mengatur saat-saat rekreasi.
KETERTARIKAN
ANTAR PRIBADI
Afiliasi : Asal Mula Ketertarikan
• Akar afiliasi pada saat infancy
• 6 hal penting yang dapat diperoleh dari hubungan dengan orang lain
- kasih sayang
- integrasi sosial
- harga diri
- rasa persatuan yang dpt dipercaya
- bimbingan
- kesempatan untuk mengasuh
Alasan Afiliasi
• Social exchange theory menyatakan bahwa seseorang berafiliasi sebagai cara untuk mencapai tujuan
• Reinforcement theory memandang bahwa orang lain merupakan reward dalam afiliasi
• Social comparison theory. Nilai implisit lain dari afiliasi adalah bahwa proses tersebut merupakan suatu alat evaluasi diri.
• Afiliasi untuk mereduksi rasa takut (Stanley Schachter)
Penentu ketertarikan antar pribadi
• Kesamaan
• Kedekatan
• Keakraban
• Daya tarik fisik
• Kemampuan
• Karakteristik yang menyenangkan
• Reciprocal liking
• Complementary of need system
Ciri Hubungan yang erat/intim
• Kelekatan emosional
• Pemenuhan kebutuhan psikologis pasangan, jaminan rasa aman
• Saling ketergantungan diantara individu-individu
Tahap Perkembangan Hubungan (Altman dan Taylor)
• Tahap Orientasi. Pembicaraan sedikit, dangkal dan impersonal.
• Penjajakan pertukaran afeksi. Kesediaan untuk diketahui dan difahami
• Pertukaran afeksi. Interaksi melibatkan beberapa aspek pribadi.
• Pertukaran yang stabil. Pemahaman yang baik, kesiapan masing-2 untuk menafsirkan perasaan dan perilaku orang lain
Model Proses Interpersonal dalam keintiman/keakraban
• Individu menyingkapkan informasi, pikiran, dan perasaan pada partner
• Penerimaan sbg respon partner
• Penafsiran respon partner sbg understanding, validating, dan caring
Aspek Kompetensi Interpersonal (Buhrmeister)
• Initiative. Usaha untuk memulai suatu bentuk interaksi
• Negative assertion. Kemampuan untuk mempertahankan diri dari tuduhan yang tidak adil, kemampuan untk mengatakan tidak terhadap permintaan yang tidak masuk akal, kemampuan untuk minta pertolongan saat memerlukan
Aspek Kompetensi Interpersonal
• Disclosure. Pengungkapan bagian dalam diri (minat, ide, pendapat, pengalaman, perasaan) kepada orang lain
• Emotional support. Ekspresi perasaan yang memperlihatkan adanya perhatian, simpati, dan penghargaan terhadap orang lain
Aspek Kompetensi Interpersonal
• Conflict Management.
Cara atau strategi untuk menyelesaikan adanya pertentangan dengan orang lain yang mungkin terjadi saat melakukan hubungan interpersonal
Teori-teori Hubungan Sosial
• Reinforcement-affect Theory
Orang cenderung tertarik pada orang yang memberikan ganjaran atau reinforcement positif dan tidak suka pada orang yang memberikan reinforcement negatif
Teori-teori Hubungan Sosial
2. Teori Pertukaran Sosial
Rasa suka kita kepada orang lain didasarkan pada penilaian kita terhadap kerugian dan keuntungan yang diberikan seseorang pada kita
Teori-teori Hubungan Sosial
3. Teori Keadilan
Merupakan turunan dari teori pertukaran sosial. Prinsip teori ini adalah pola hubungan manusia melibatkan proses tukar menukar, di mana supaya pertukaran bisa menumbuhkan keharmonisan dan perasaan senang harus dilandasi prinsip keadilan
CINTA
• Companionate love (cinta persahabatan) adalah afeksi mendalam yang kita rasakan terhadap terhadap seseorang yang kehidupannya saling berjalin dengan kehidupan kita
• Passionate Love (cinta birahi)adalah suatu keadaan yang sangat mengasyikkan pada seseorang; suatu sikap terhadap orang lain, himpunan pikiran yang khusus tentang orang yang dicintai
Komponen Cinta (Robert Sternberg)
Triangular Theory of Love
• Intimacy, berisi perasaan yang menciptakan pengalaman kehangatan dalam suatu hubungan
• Passion, dorongan yang mengarahkan pada daya tarik romantisme dan fisik serta perilaku seksual
• Commitment, melibatkan keputusan jangka pendek bahwa seseorang mencintai yang lain dan sepakat untuk memelihara cinta tersebut
7 Variasi Model Cinta
Reaksi Orang Menghadapi Kemunduran Hubungan
PEMBELAJARAN
HAKEKAT PEMBELAJARAN
guru membelajarkan siswa
filsafat konstruksionisme , student centered learning, belajar berorientasi pada peserta didik
guru merancang acara pembelajaran sesuai perkembangan peserta didik
guru terus melakukan pembelajaran dengan ptk (penelitian tindakan kelas)
arrangement of learning stuation →
• mangement of learning : motivasi, minat
dan perhatian evaluasi hasil belajar
• condition of learning : prosedur berkaitan
dengan isi (content)
Kesimpulan :
pembelajaran adalah bentuk belajar mandiri,tugas pendidik membantu peserta didik mengkonstruksi pengetahuan sesuai situasi
◊ PRINSIP PEMBELAJARAN
menurut Piaget ada empat langkah :
1. menentukan topik
2. memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik tertentu
3. guru mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan masalah
4. menilai pelaksanaan tiap kegiatan memperhatikan keberhasilan dan melakukan revisi
◊ menurut Dimyati dan Mujiono ada 7 prinsip belajar :
1. perhatian dan motivasi
2. keaktifan
3. keterlibatan langsung
4. pengulangan
5. tantangan
6. balikan dan penguatan
7. perbedaan individual
◊ METODE PEMBELAJARAN
1. Metode ceramah
kejelasan, penggunaan contoh, penekanan, pemberian umpan balik
2. Metode tanya jawab
Keterampilan bertanya >
kemampuan berpikir cepat,
pengertian tajam tentang nilai relatif dalam menangani pertanyaan dan tanggapan siswa, keterampilan membuat kalimat bertanya, percaya diri.
3. Metode diskusi
bersifat interaktif, perlu keaktifan siswa.
tujuan :
penguasaan materi pembelajaran,
pembentukan dan modifikasi sikap,
pemecahan masalah.
4. Metode Kerja Kelompok.
Merupakan pemecahan masalah dan penyelesaian tugas melalui proses kelompok.
5. Metode Simulasi
Simulasi suatu tiruan yang hanya pura-pura.
Untuk melatih keterampilan tertentu
Memperoleh pemahaman sesuatu konsep
tertentu
Bentuknya misal role playing, sosiodrama, permainan
6. Metode demonstrasi
Memperlihatkan cara kerja dan proses terjadinya sesuatu.
Memberi pemahaman yang lebih baik, bagaimana cara mengatur, bagaimana proses kerjanya, bagaimana proses mengerjakannya.
PENGARUH SOSIAL
ARI
JUR PPB PRODI BK
Pengaruh Sosial adl wilayah psikologi sosial yang menyelediki bagaimana orang dipengaruhi oleh tekanan (baik kenyataan atau perkiraan) orang atau kelompok lain
Pengaruh Sosial tjd setiap kali kita berpikir atau bertindak sebagai jawaban dari tindakan orang lain sebelumnya
Konformitas
Perubahan perilaku atau sikap yang disebabkan oleh keinginan untuk mengikuti keyakinan atau standard orang lain
Sebab-sebab terjadinya konformitas
Normative social influence
Tekanan yang merefleksikan norma kelompok, yang berisi harapan mengenai perilaku yang tepat yang dipegang oleh para anggota kelompok.
Informational social influence
Tekanan untuk menyesuaikan diri yang berasal dari asumsi kita bahwa orang lain memiliki informasi yang tidak kita miliki
Faktor yang mempengaruhi konformitas
Kelompok. Makin besar, mampu, kuasa, berharga, dan makin bulat suara anggota kelompok → makin tinggi konformitas
Masalah yang sedang diputuskan. Semakin samar dan sulit suatu masalah → makin tinggi konformitas
Individu. Semakin cerdas dan pede → semakin kecil kemungkinan tjdnya konformitas
Stimulus garis dalam eksperimen Solomon Asch
Menolak melakukan Konformitas
Individuasi
kebutuhan untuk menjadi berbeda dari orang lain dalam beberapa hal
Orang-orang yang tidak dapat melakukan konformitas. Misalnya orang-orang cacat
Compliance /Kesepakatan
Menyerah terhadap permohonan secara langsung untuk melakukan sesuatu atau menyetujui suatu pandangan tertentu
Prinsip dasar kesepakatan
Pertemanan/rasa suka
Komitmen/konsistensi
Kelangkaan
Timbal balik/resiprositas
Validasi sosial
Kekuasaan
Strategi yang dapat menghasilkan compliance
Ingratiation
Suatu teknik untuk memperoleh kesepakatan di mana pemohon pertama mengusahakan agar target meyukai mereka, kemudian berusaha untuk mengubah tingkah laku sesuai dengan yang diinginkan
Strategi
2. The Foot-In-The-Door Technique
Suatu teknik di mana pertama kali sasaran diminta untuk menyetujui sedikit permintaan, tetapi kemudian diminta untuk memberi sesuatu yang lebih berharga. Self perception theory → persetujuan awal, akan memulai proses di mana ind akan menyatakan dirinya kembali dalam cara yang konsisten dengan perilaku awal
Strategi
The Door-In-The-Face Technique
Suatu teknik dgn permintaan yang besar, diperkirakan ditolak, kmd diikuti dgn permintaan lain yang lebih kecil.
Strategi
4. The That’s-Not-All Technique
Pada awal transaksi customer ditawari dengan harga yang melambung. Setelah itu penjual menawarkan insentif, discount, atau bonus untuk menutup tansaksi.
Strategi
5. The Lowball
Teknik di mana ketika persetujuan awal telah dicapai, penjual mengungkapkan tambahan biaya.
Strategi
6. Jual Mahal
Suatu teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesepakatan dengan memberikan kesan bahwa seseorang atau suatu objek adalah langka dan sulit diperoleh.
strategi
7. Teknik Deadline
Suatu teknik untuk meningkatkan kesepakatan di mana orang yang menjadi target diberi tahu bahwa mereka memiliki waktu yang terbatas untuk mengambil keuntungan dari beberapa tawaran atau untuk memperoleh suatu barang.
Obedience (kepatuhan)
Perubahan perilaku karena perintah orang lain yang memiliki otoritas
Faktor yang paling penting dlm ketaatan adl bhw orang memiliki otoritas yang sah dlm situasi tsb, sesuai dengan norma sosial yang berlaku
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketaatan
Hadiah, hukuman, dan ancaman
Peniruan atau imitasi (terbatas)
Harapan orang lain
Indoktrinasi Intensif
Tahapan:
Melunakkan (softening-up)
Anggota baru diisolasi dari teman-teman dan keluarga, dibuat bingung, lelah, dan disorientasi. Tujuannya adalah memisahkan mereka dari kehidupan lama dan membuat mereka mau menerima pesan-pesan kelompok
Indoktrinasi Intensif
2. Kesepakatan (compliance)
Anggota baru diminta untuk mengiyakan
permintaan dan belief kelompok serta
secara aktif “mencoba” peran sebagai
anggota.
Indoktrinasi Intensif
3. Internalisasi
Anggota baru mulai menerima bahwa
pandangan kelompok adalah benar dan
mereka sungguh-sungguh mempercayai
pandangan-pandangan tersebut.
Kesepakatan publik digantikan dengan
penerimaan dari hati.
Indoktrinasi Intensif
4. Konsolidasi
Anggota baru memperkuat keanggotaan
mereka dengan melakukan tindakan yang
mahal, yang membuat mereka sulit, atau
bahkan tidak mungkin untuk mundur.
Misalnya memberikan seluruh hartanya
untuk kelompok.
PERBEDAAN INDIVIDUAL
Perbedaan individual pada peserta didik
1. Usia kronologis
2. Konstitusi fisik
3. Aspek psikologis
4. Kemampuan mental umum/inteligensi
5. Kemampuan khusus/bakat.
6. Kesiapan belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individual
1. Faktor keturunan
2. faktor lingkungan
Faktor sosial ekonomi
Faktor budaya
Pola asuh orangtua
Urutan kelahiran
Implikasi perbedaan individual dalam pendidikan
1. Sekolah diharapkan dapat mewujudkan pelayanan yang memadai bagi setiap siswa secara optimal meskipun ada perbedaan individu.
2. Sekolah/guru harus memperhatikan perlunya alat pengukuran untuk membantu menemukan perbedaan-perbedaan seawal mungkin dan setepat-tepatnya.
3. Sekolah perlu memperhatikan bahwa siswa hanya akan memperoleh kesempatan untuk berhasil dan sukses dalam batas-batas potensi mereka
4. Sekolah perlu memperhatikan bahwa faktor lingkungan fisik dan sosial merupakan penunjang bagi keberhasilan fungsi-fungsi perkembangan dan stimuli yang diberikan oleh faktor bawaan
5. Sekolah hendaknya melengkapi dengan: tenaga pengajar terlatih dengan baik, kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, metode mengajar yang sesuai serta bahan dan alat mengajar yang tepat.
Program khusus untuk pengajaran individual
Dalton Laboratory Plan
Dicetuskan oleh Helen Parkhust
Dilaksanakan mulai tahun 1920 pada tingkat sekolah menengah, dengan menekankan pada dasar-dasar kebebasan, interaksi kelompok, motivasi dengan pengertian sehingga memiliki inisiatif sendiri.
Sekolah ibarat rumah. Ruang kelas dirubah menjadi laboratorium di mana fungsi guru ialah memelihara ‘suasana belajar’. Guru memberikan nasihat terhadap kegiatan yang dilakukan anak, menjawab pertanyaan, memimpin diskusi dengan siswa untuk hal-hal yang diinginkan siswa. Tugas siswa disusun dalam bentuk kontrak untuk masa satu bulan penuh. Siswa bebas dalam menyelesaikan tugasnya itu menurut caranya sendiri dengan bantuan guru, memberikan bimbingan dan siswa membuat sendiri catatan kemajuan yang dicapainya sehari-hari. Siswa juga diberikan kesempatan untuk kegiatan kelompok dalam pelajaran-pelajaran lain
Winnetka Plan
Pencetusnya adalah Carlton Washburne pada tahun 1919.
Dasar filosofi :siswa dibebaskan untuk mengikuti pelajaran yang telah dipilihnya sendiri dalam tiap-tiap mata pelajaran yang meliputi keseluruhan kurikulum yang ditempuhnya. Alasannya adalah untuk menemukan tingkatan belajar secara individual untuk tiap mata pelajaran dan pembentukan lebih lanjut atas dasar yang sudah ada. Washburne memulai dengan mengeja. Atas dasar tes pendahuluan yang diberikannya ia menemukan batas pelajaran yang belum diketahui anak. Selanjutnya siswa diberi tanggung jawab untuk menguasai nya sampai batas waktu tertentu. Demikian untuk pelajaran-pelajaran yang lain juga sama.
Berbeda dengan Dalton Plan yang menempatkan siswa pada tingkat yang sama untuk seluruh pelajaran, Winnetka Plan memberi kebebasan pada anak untuk belajar pada kelas-kelas yang berbeda-beda dalam mata pelajaran yang berbeda-beda pula. Ia mungkin saja pada satu tahun maju dalam berhitung, enam bulan lagi maju dalam membaca dan mata pelajaran lain. Unit pelajaran disusun dalam bentuk tugas atau tujuan, Kemajuan yang dapat dicapai diteliti oleh siswa sendiri, dengan mempergunakan tes untuk diri sendiri. Dengan cara ini ia dapat mengetahui apakah ia telah siap untuk menempuh tes yang akan diberikan guru.
Menurut Winnetka Plan tidak akan terjadi kegagalan selama anak mengukur kemajuannya sendiri tidak menggantungkan pada hasil yang dicapai oleh siswa lain. Di sini tidak akan terjadi peloncatan bagi anak yang cerdas, hanya ia dapat menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu yang cepat, dan sebaliknya.
Metode Proyek
Sekelompok siswa yang bekerja sama dalam menyelesaikan suatu proyek, suasana belajar dapat diindividualisasikan untuk tiap anggota dalam batas-batas minat dan kesanggupannya. Saat ini sama dengan belajar dengan bekerja. Learning by doing.
Activity Program
Sistem belajar siswa aktif, mulai dari perencanaan sampai penilaian hasil.
Pengelompokan menurut kemampuan
Prinsipnya adalah bahwa anak dapat belajar lebih baik bila bersama-sama dengan peernya.
Metode-metode individualisasi yang lain
Metode lompatan
Memperkaya kurikulum
Remedial
transparansi
PERBEDAAN INDIVIDUAL
Perbedaan individual pada peserta didik
7. Usia kronologis
tingkat kematangan belajar peserta didik
8. Konstitusi fisik
9. Aspek psikologis
Aspek psikologis misalnya tingkat stabilitas emosi, temperamen/watak, motivasi, kreativitas, minat, dan sikap akan mempengaruhi kesuksesan belajar yang mungkin dicapai.
10. Kemampuan mental umum/inteligensi
Kemampuan mental umum yang ditunjukkan oleh hasil tes inteligensi memiliki pengaruh sebesar 20 % terhadap hasil belajar. Misalnya anak moron (IQ 50-70) hanya mampu menyelesaikan pendidikan setingkat SD. Seorang siswa dapat berhasil menyelesaikan pendidikan sekolah menengah bila memiliki IQ 105 ke atas, dan untuk dapat berhasil pada pendidikan PT, mahasiswa harus memiliki IQ 115 ke atas. Beberapa kenyataan tentang hal ini adalah:
Walaupun latar belakang lingkungan dan kondisi fisiknya menguntungkan, hal tersebut tidak cukup membantu siswa yang lambat dalam mencapai batas akhir pendidikan yang mungkin diikutinya secepat yang dilakukan oleh anak-anak normal atau superior.
Pada kondisi yang baik dan menguntungkan siswa yang normal dapat diharapkan untuk sukses pada mata pelajaran-mata pelajaran tertentu.
Jika kondisi-kondisinya baik dan menguntungkan, siswa yang superior dapat memperoleh sukses yang gemilang pada kegiatan belajarnya, sejauh ia berminat dan mempergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya.
Jika kondisi-kondisinya tidak menguntungkan, termasuk sikap siswa terhadap situasi-situasi belajar, dapat menghalangi sukses yang mungkin dapat dicapai oleh setiap pelajar, baik yang cerdas maupun bodoh.
11. Kemampuan khusus/bakat.
Bakat adalah sifat atau kualitas yang merupakan satu aspek dari keseluruhan kepribadian individu. Bakat seseorang dapat dilihat melalui tes bakat. Selama SD, siswa lebih diutamakan untuk menguasai alat-alat belajar. Baru pada tingkat sekolah menengahpertama, menengah atas dan perguruan tinggi, perlu disediakan kegiatan dan perlengkapat untuk mengembangkan bakat anak.
12. Kesiapan belajar
Anak-anak pada usia yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan belajar yang sama. Perbedaan-perbedaan itu tidak saja disebabkan oleh bervariasinya kecepatan kematangan, tetapi juga oleh bermacamnya latar belakang yang mendahuluinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individual
3. Faktor keturunan
Lihat buku PP
4. faktor lingkungan
faktor sosial ekonomi
faktor ini meliputi tingkat pendidikan ortu, pekerjaan dan penghasilan ortu, fasilitas rumah, dsb
faktor budaya
yang termasuk di sini adalah peraturan, harapan, keyakinan dan nilai-nilai yang membimbing tingkah laku. Budaya meliputi gaya hidup keseluruhan.
Pola asuh orangtua
Penelitian White 91978) menunjukkan bahwa praktek-praktek tertentu dalam mendidik anak cenderung mempengaruhi perkembangan keterampilan sosial dan kecakapan kognitif pada anak.
Urutan kelahiran
Anak sulung: pandai mengendalikan diri, berorientasi pada orang dewasa, mudah menyesuaikan diri, cemas, takut gagal, cenderung berprestasi tinggi di sekolah.
Anak tunggal: mementingkan diri sendiri, tidak pandai bergaul
Anak tengah: ekstrovert, kurrang mempunyai dorongan berprestasi, dsb. Masih perlu banyak bukti untuk hal ini.
Perceraian orangtua
Perceraian membawa perubahan-perubahan yang tidak menguntungkan bagi anak-anak.
Faktor keturunan dan lingkungan saling berpengaruh, jalin menjalin dan sulit dipisahkan. Manusia dipengaruhi oleh lingkungan tetapi juga menciptakan dan membentuk lingkungan. Pengaruh dari lingkungan itu bergantung pada berapa lama hal itu berlangsung, apa yang terjadi sesudah itu dan apa maknanya bagi seseorang. Selain itu juga penting untuk memperhatikan masalah waktu berlangsungnya interaksi.
Implikasi perbedaan individual dalam pendidikan
Fungsi sekolah
Seringkali dalam kelompok-kelompok siswa dalam sebuah kelas, terdapat individu-individu yang menyimpang dari norma-norma umum yang berlaku dalam kelompok itu. Sehingga dalam hal ini kita mengajar untuk individu, bukan untuk kelompok. Di sini pula sekolah berfungsi untuk mencurahkan perhatiannya dalam menggunakan sumber belajarnya untuk selalu diarahkan pada batas-batas yang dapat diusahakan untuk mewujudkan pelayanan yang memadai bagi setiap siswa tidak peduli bagaimana besarnya ia berbeda dari tiap-tipa pelajar yang lain. So, sekolah/guru harus memperhatikan:
Menggunakan alat pengukuran yang akan membantu menemukan perbedaan-perbedaan seawal mungkin dan setepat-tepatnya.
Siswa hanya akan memperoleh kesempatan untuk berhasil dengan sukses dalam batas-batas potensi mereka
Faktor lingkungan fisik dan sosial merupakan penunjang bagi keberhasilan fungsi-fungsi perkembangan dan stimuli yang diberikan oleh faktor bawaan
Sekolah harus melengkapi dengan: tenaga pengajar terlatih dengan baik, kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, metode mengajar yang sesuai serta bahan dan alat mengajar yang tepat.
Program khusus untuk pengajaran individual
Dalton Laboratory Plan
Dicetuskan oleh Helen Parkhust dan dilaksanakan mulai tahun 1920 pada tingkat sekolah menengah, dengan menekankan pada dasar-dasar kebebasan, interaksi kelompok, motivasi dengan pengertian sehingga memiliki inisiatif sendiri. Menurut Dalton Plan, sekolah ibarat rumah. Ruang kelas dirubah menjadi laboratorium di mana fungsi guru ialah memelihara ‘suasana belajar’. Guru memberikan nasihat terhadap kegiatan yang dilakukan anak, menjawab pertanyaan, memimpin diskusi dengan siswa untuk hal-hal yang diinginkan siswa. Tugas siswa disusun dalam bentuk kontrak untuk masa satu bulan penuh. Siswa bebas dalam menyelesaikan tugasnya itu menurut caranya sendiri dengan bantuan guru, memberikan bimbingan dan siswa membuat sendiri catatan kemajuan yang dicapainya sehari-hari. Siswa juga diberikan kesempatan untuk kegiatan kelompok dalam pelajaran-pelajaran lain
Winnetka Plan
Pencetusnya adalah Carlton Washburne pada tahun 1919. Dasar filosofinya adalah siswa dibebaskan untuk mengikuti pelajaran yang telah dipilihnya sendiri dalam tiap-tiap mata pelajaran yang meliputi keseluruhan kurikulum yang ditempuhnya. Alasannya adalah untuk menemukan tingkatan belajar secara individual untuk tiap mata pelajaran dan pembentukan lebih lanjut atas dasar yang sudah ada. Washburne memulai dengan mengeja. Atas dasar tes pendahuluan yang diberikannya ia menemukan batas pelajaran yang belum diketahui anak. Selanjutnya siswa diberi tanggung jawab untuk menguasai nya sampai batas waktu tertentu. Demikian untuk pelajaran-pelajaran yang lain juga sama.
Berbeda dengan Dalton Plan yang menempatkan siswa pada tingkat yang sama untuk seluruh pelajaran, Winnetka Plan memberi kebebasan pada anak untuk belajar pada kelas-kelas yang berbeda-beda dalam mata pelajaran yang berbeda-beda pula. Ia mungkin saja pada satu tahun maju dalam berhitung, enam bulan lagi maju dalam membaca dan mata pelajaran lain. Unit pelajaran disusun dalam bentuk tugas atau tujuan, Kemajuan yang dapat dicapai diteliti oleh siswa sendiri, dengan mempergunakan tes untuk diri sendiri. Dengan cara ini ia dapat mengetahui apakah ia telah siap untuk menempuh tes yang akan diberikan guru.
Menurut Winnetka Plan tidak akan terjadi kegagalan selama anak mengukur kemajuannya sendiri tidak menggantungkan pada hasil yang dicapai oleh siswa lain. Di sini tidak akan terjadi peloncatan bagi anak yang cerdas, hanya ia dapat menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu yang cepat, dan sebaliknya.
Metode Proyek
Sekelompok siswa yang bekerja sama dalam menyelesaikan suatu proyek, suasana belajar dapat diindividualisasikan untuk tiap anggota dalam batas-batas minat dan kesanggupannya. Saat ini sama dengan belajar dengan bekerja. Learning by doing.
Activity Program
Sistem belajar siswa aktif, mulai dari perencanaan sampai penilaian hasil.
Pengelompokan menurut kemampuan
Prinsipnya adalah bahwa anak dapat belajar lebih baik bila bersama-sama dengan peernya.
Metode-metode individualisasi yang lain
Metode lompatan
Memperkaya kurikulum
Remedial
Perkembangan Peserta Didik
Masa Remaja
Masa Remaja (11-21 th)
Pembagian masa remaja:
Remaja Awal (masa puber)
Lk: 12-16 th
Pr: 11 -15 th
Remaja Akhir
15/16 – 18/21 th
Pengertian
Remaja Awal : Suatu tahap perkembangan dimana terjadi kematangan alat seksual dan tercapainya kemampuan produksi
Pubertas/puberty : remaja muda
Pubic hair: rambut di kemaluan mulai berfungsi organ reproduksi
Remaja Akhir : Adolescence ; remaja lanjut
Adolescere (latin) : kematangan psikis, tumbuh dewasa, terjadinya kematangan secara mental, emosional, sosial & fisik
Ciri Khas remaja
Periode penting
Masa peralihan
Masa perubahan
Masa mencari identitas diri
Usia yang menakutkan
Masa tidak realistis
Masa Strom & Stress
Ambang masa dewasa
Tugas Perkembangan
Mencapai hubungan baru dan lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita
Mencapai peran sosial pria dan wanita
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggungjawab
Mempersiapkan karier ekonomi
Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi.
Perkembangan Fisik
Istilah untuk pertumbuhan fisik remaja:
The Onset of pubertal growth spurt (masa kritis dari perkembangan biologis)
The maximum growth age, berupa:
Perubahan bentuk tubuh, ukuran, tinggi dan berat badan
Proporsi muka dan badan
Organisasi fisiologis seks
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja:
Hormon mammotropik (pertumbuhan)
Besar dan proporsi individu
Hormon gonadotropik (kelenjar seks)
Peningkatan kegiatan pertumbuhan dan perkembangan ciri-ciri seks primer dan sekunder
PENGARUH HORMON PADA PERTUMBUHAN FISIK REMAJA
Implikasi Percepatan Pertumbuhan pada perkembangan Psikoseksual
Remaja lebih dekat dengan teman sebaya dibanding ortu
Remaja diharapkan memenuhi tanggungjawab seperti orang dewasa tetapi sering gagal, timbullah masalah, frustasi dan konflik.
Menimbulkan kegusaran hati yang paling dalam karena perhatian yang besar pada diri terutama kalau ada penyimpangan.
Bagi yang cacat sering menghambat kepribadian
Perkembangan Psikoseksual
Tanda-tanda pemasakan seksual
Perbedaan kreteria pemasakan seksual
Perbedaan permulaan pemasakan seksual
Perbedaan urutan gejala pemasakan seksual
Perkembangan percintaan remaja
Perkembangan Kognisi
Konsep Kecerdasan
– Menurut Charles Spearman
– Menurut Trostone
– Menurut Wechler
Pengukuran Kecerdasan
Perkembangan Kognitif Remaja
Menurut Piaget remaja berada pada tahap Operasional formal, dengan ciri-ciri:
– Mampu mengoperasikan kaidah logika secara formal
– Sudah tidak terikat dengan objek yang sifatnya konkrit
– Ditandai dengan kemampuan berfikir abstrak, deduktif-induktif-hipotetik
– Dapat berfikir kombinatoris & berdasarkan alternatif
– Kemampuan mengembangkan sustu proporsi
– Kemampuan menarik generalisasi dan inferensi dari berbagai objek kategori yang beragam
Teori Vygotsky
Perkembangan mental tergantung pada proses sosialnya, yaitu bagaimana anak berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
Proses mental terbagi menjadi 2 yaitu:
Elementary: masa praverbal (selama anak belum menguasai verbal, menggunakan bahasa tubuhnya)
Higher: masa setelah anak dapat berbicara (berhubungan dengan lingkungan secara verbal)
The Zone of Proximal Development
Perkembangan Emosi
Disebut masa badai & topan (storm and stress) Heightened Emotionality, masa yang menggambarkan keadaan emosi remaja yang tidak menentu, tidak stabil dan meledak-ledak.
Kepekaan emosi yang meningkat sering diujudkan dalam bentuk:
– Lekas marah
– Suka menyendiri
– Kebiasan nervous: gelisah, cemas dan sentimen menggigit kuku, garuk-garuk dsb.
Faktor penyebab meningkatnya kepekaan emosi
Perubahan sistem endokrim menyebabkan perubahan fisik
Faktor nutrisi ketegangan emosi
Anemia apatis, disertai kecemasan dan lekas marah
Kurang kalsium lekas marah, emosi tidak stabil.
Adanya cacat tubuh
Hubungan yang tidak harmonis dalam keluarga
Kurangnya model dalam berperilaku
Faktor sosial, tuntutan masyarakat yang terlalu tinggi
Tidak dapat mencapai cita-cita frustasi
Faktor penyebab meningkatnya kepekaan emosi
Penyesuaian terhadap jenis kelamin lain
Masalah-masalah sekolah: masalah penyesuaian diri, emosi, sosial, pertentangan dengan aturan sekolah
Masalah pekerjaan tidak menentunya kondisi sosial
Hambatan kemauan
Peraturan di rumah
Norma-norma sosial
Hambatan keuangan
Reaksi remaja terhadap Frustasi
Agresi, ditujukan orang lain serangan fisik/kata-kata, ditujukan diri sendiri (menyakiti diri sendiri)
Pengalihan emosi marah, emosi marah dialihkan ke objek lain tetapi dibalik punggung, kepada adik, ortu atu guru (tidak secara langsung)
Withdrawl, menarik diri dalam lamunan atau alam fantasi.
Regresi, kembali ke situasi masa perkembangan sebelumnya yang memberi kepuasan
Kompensasi, mencari objek pemuasan di bidang lain sebagai pengganti kegagalan suatu bidang
Fustrasi pendorong
– Tingkahlaku konstruktif (usaha lebih giat)
– Meninjau kembali cita-cita (menurunkan aspirasi)
Perkembangan Emosi Cinta
Kelenjar kelamin masak, sehingga timbul perhatian terhadap lawan jenis
Tahap-tahap perkembangan Emosi Cinta Remaja
– Crush, akhir masa kanak-kanak/awal remaja, mulai memuja orang lain yang lebih tua dari jenis seks yang sama, cinta bersifat pemujaan
– Hero Worshipping, cinta bersifat pemujaan ditujukan pada orang lain yang lebih tua, tetapi dari jenis kelamin yang berbeda & umumnya jarak jauh.
– Boy Crazy & Girl Crazy, Rasa cinta ditujukan pada teman sebaya, tidak hanya satu orang tetapi pada semua remaja & lawan jenisnya.
– Puppy Love (cinta monyet), Cinta remaja tertuju pada satu orang saja tapi sifatnya masih berpindah-pindah.
– Romantic Love, Remaja menemukan cinta yang tepat, sifat sudah lebih stabil, sering berakhir dengan perkawinan
Perkembangan Sosial
Penerimaan sosial
Kesan pertama
Penampilan yang menarik
Partisipasi sosial
Perasaan humor yang dimiliki
Ketrampilan berbicara
Kecerdasan
Pola orientasi sosial
Withdrawal vs expansive
Reactive vs aplacidity
Passivity vs Dominant
Tujuan perkembangan Sosial
Memperluas kontak sosial
Mengembangan identitas diri
Menyesuaikan dengan kematangan seksual
Belajar menjadi orang dewasa
Teori Perkembangan Sosial
Menurut Erikson, remaja termasuk pada tahap kelima yaitu pencarian identitas vs kebingungan identitas.
Remaja pada tahap itu dihadapkan pada pencarian pengetahuan tentang dirinya, apa dan dimana serta bagaimana tentang dirinya.
Tiga problem identitas remaja
– Kekaburan identitas
– Identity foreclosure
– Negative identity
– Respectively
Marcia mengkategorikan identitas menjadi 4 yaitu:
– Identity achievement
– Moratorium
– Foreclosure
– Identity diffuse
Pokok bahasan 15
Interaksi Manusia dengan
Dunia sekitar
► Interaksi manusia supaya tertib diadakan norma-norma baik tertulis maupun tidak tertulis (adat istiadat)
► Dalam pergaulan, masing-masing individu saling mendewasakan diri, dimana ada saling take and give.
Interaksi manusia dapat digambarkan:
Keterangan:
S = Stimulus yang berasal dari dunia sekitar
O = Organisme
R = Respon
S sama belum tentu R sama, tergantung:
► Struktur jasmani/rokhani meliputi:
Jenis kelamin: laki-laki yang kena rangsang marah, reaksinya melawan, sedang perempuan reaksinya menangis.
Umur: anak kecil lapar kena rangsang makanan akan merebut, orang dewasa reaksinya menelan ludah.
Perangai: orang pemarah akan mereaksi hinaan dengan kekuatan fisik.
Pengalaman: orang yang berpengalaman akan melakukan tindakan dengan teliti, cepat dan tepat.
Sikap batin yang menjiwai tugasnya: guru, pelukis, mahasiswa akan mereaksi berbeda terhadap tempat yang mempunyai pemandangan indah.
► Keadaan sementara yang dialami oleh ybs. Misalnya sedang sakit, lelah, gembira, sedih akan mereaksi berbeda terhadap stimulus yang sama.
► Keasyikan: memerlukan perhatian yang tertuju, sehingga rangsang lain tidak mendapat perhatian. Misalnya sedang asyik membaca, dipanggil tidak mereaksi.
► Sengaja harus mereaksi dengan tertentu terhadap rangsang yang diberikan. Misalnya seorang mata-mata harus mereaksi dengan memperlihatkan cermin ke arah matahari kalau ada pesawat kawan datang.
► Rangsang yang terlalu lemah atau terlalu kuat. Kedua rangsang yang ekstrem ini sama sekali malah mendapat tanggapan bagi ybs.
► Situasi diri dapat diekspresikan keluar dengan wajar dan dengan topeng (persona)
Keadaan pribadi mempengaruhi dunia sekitar dan memantul kembali pada diri sendiri
Contoh: kita menghadapi orang-orang yang mendapat musibah banjir (W), situasi susah mengenai sekitar (S), yang merangsang seseorang (O), karena orang tersebut telah mengetahui bahwa daerah itu rawan banjir, maka ia telah mempunyai persiapan batin bahwa sewaktu-waktu daerah tersebut akan banjir (Ow), maka orang tsb segera bereaksi (R) untuk memberikan sumbangan, ikut sedih, prihatin sesuai keadaan sekitar yang sudah sedih (W)
Kebutuhan manusia terhadap dunia sekitar
► Kebutuhan jasmani: makan, minum, udara, pakaian.
► Kebutuhan rokhani: ketenangan, keselarasan, kepuasan, kesenangan.
► Kebutuhan sosial: pergaulan, persahabatan, kasih sayang, simpati
Perkembangan manusia dipengaruhi dunia sekitar. Ada beberapa pendapat:
► Aliran Nativisme perkembangan tergantung pembawaan, pengaruh lingkungan kurang berperan. Tokoh: Schoppenhauer.
► Aliran Empirisme pengaruh lingkungan sangat menentukan perkembangan pribadi seseorang. Tokoh: John Locke. Teorinya Tabularasa (meja lilin)
► Aliran Konvergensi perkembangan dipengaruhi pembawaan dan lingkungan. Tokoh: William Stern.
► Interaksi perkembangan hasil dari interaksi antara pembawaan dan lingkungan. Tokoh: Piaget.
BAB VI
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
PENGERTIAN
DIAGNOSIS : Penentuan jenis masalah atau kelainan atau ketidakmampuan dengan meneliti latar belakang penyebabnya atau dengan cara menganalisis gejala-gejala yang tampak
KESULITAN BELAJAR : suatu gejala yg nampak pd peserta didik yg ditandai dgn adanya prestasi belajar yang rendah atau dibawah norma yang telah ditetapkan
Diagnosis Kesulitan Belajar
Adalah proses menentukan masalah atau ketidak mampuan peserta didik dalam belajar dengan meneliti latar belakang penyebabnya atau dengan cara meganalisis gejala-gejala kesulitan atau hambatan (berasal dari faktor fisiologik, psikologik, instrumen dan lingkungan belajar) belajar yang tampak.
PERMASALAHAN BELAJAR
( Warkitri,1990)
Kekacauan belajar; anak tidak dapat mengusai bahan dengan baik karena respon bertetangan.
Ketidakmampuan belajar;anak menghindari kegiatan belajar dengan berbagai sebab.
Learning disfunctions
Under Achiever
Slow Learner
Kedudukan Diagnosisi Kesulitan Belajar
Keberhasilan belajar : peserta didik menguasai bahan pelajaran dengan baik (65%-100%)
Belum berhasil : peserta didik gagal/ belum berhasil dalam mengusai bahan pelajaran= harus mendapat perhatian khusus oleh guru,
guru harus membantunya dgn cara meneliti jenis dan letak kesulitan belajar yg dihadapi peserta didik dalam proses pembelajaran
Hasil Belajar dipengaruhi:
(John Carol)
Waktu yg tersedia
Usaha yg dilakukan peserta didik
Bakat yg dimiliki peserta didik
Kualitas pengajaran atau tingkat kejelasan pengajaran
Kemampuan peserta didik untuk memanfaatkan keseluruhan proses belajar yg dialami dengan optimal
PESERTA DIDIK YANG BERKESULITAN BELAJAR
Blassic dan jones (76): ditunjukkan dlm karakteristik behavioral, fisikal, bicara dan bahasa, intelektual dan prestasi belajar.
Sumadi S : diketahui dari:
Grade level
Age level
Intellegensi level
General level
Lanjutan…
Adanya gangguan: aktivitas motorik, emosional, prestasi, persepsi, tidak dapat menangkap arti, membuat, menangkap simbol, perhatian, tidak dapat memperhatikan, tidak dapat mengalihkan perhatian dan gangguan ingatan.
Gejala kesulitan belajar:
Prestasi belajar rendah
Usaha yang dilakukan tidak sebanding dengan hasil
Lamban dalam mengerjakan tugas dan terlambat menyelesaikan/ menyerahkan tugas
Sikap acuh dalam mengikuti pelajaran dan sikap kurang wajar
Menunjukkan perilaku menyimpang dari perilaku teman seusianya; suka membolos, enggan mengerjakan tugas, tidak dapat bekerjasama, terisolir, tidak konsentrasi, tidak semangat
Emosional: mudah tersinggung, marah, pemurung, minder
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Faktor internal (IQ, afeksi seperti perasaan, PD, motivasi, kematangan utk belajar, usia, jenis kelamin, kebiasaan belajar, kemampuan mengingat, kemampuan mengindra)
Faktor eksternal (guru, kualitas pembelajaran, instrumen atau fasilitas, lingkungan)
Noehi NAsution :
Rendahya kemampuan intelektual
Gangguan perasaan/ emosi
Kurang motivasi belajar
Kurang matang anak untuk belajar
Usia yg terlampau muda
Sosial tidak menunjang
Kebiasaan belajar tidak bagus
Gangguan indera
Proses belajar tidak sesuai n tidak ada dukungan dr lingkungan belajar
Scra garis besar lihat di hal 180
Raw input : peserta didik
Learning teaching process
Enviromental Input : faktor lingkungan
Instrumental input : sarana dan prasarana penunjang PBM
Output: peserta didik sbg hasil proses pembelajaran
Pengenalan Kesulitan Belajar
Teknik tes (psikologi, performance,prestasi belajar)
Teknik Non-tes:
Wawancara
Observasi
Angket
Sosiometri
Dokumentasi
Pemeriksaan fisik dan kesehatan
PRASANGKA
ARI
JUR PPB PRODI BK
Definisi
Prasangka adalah sikap negatif yang tidak dapat dibenarkan/dipertanggung jawabkan terhadap suatu kelompok atau anggotanya.
Prasangka adalah sikap, emosi, atau perilaku negatif terhadap anggota suatu kelompok karena kenaggotaannya dalam kelompok tersebut (Rupert Brown)
Definisi
Streotype adalah keyakinan mengenai sifat pribadi dari sekelompok orang. Stereotipe dapat overgeneralisasi, tidak akurat, serta resisten terhadap informasi baru
Definisi
Diskriminasi adalah perilaku yang diarahkan pada seseorang yang didasarkan semata-mata pada keanggotaan kelompok yang dimilikinya.
Definisi
Rasisme adalah prasangka dan perilaku diskriminasi terhadap seseorang karena rasnya; praktek-praktek lembaga yang menempatkan lebih rendah terhadap orang karena rasnya.
Definisi
Seksisme adalah prasangka dan perilaku diskriminasi terhadap seseorang karena jenis kelaminnya.
Seksisme adalah suatu sikap, tindakan, atau struktur kelembagaan masyarakat yang lebih mengutamakan suatu jenis kelamin tertentu (biasanya laki-laki) untuk menjadi anggota, staf, atau pimpinan suatu unit organisasi tertentu.
Penyebab Prasangka
Sumber-sumber sosial
a. Ketimpangan sosial
- status yang timpang
Misalnya majikan dan pembantu
- agama
Peran agama paradoks (menyebabkan
dan tidak menyebabkan prasangka)
Penyebab Prasangka
b. Ingroup & Outgroup
- Ingroup adalah “kita”—sekelompok
orang yang saling merasa memiliki;
perasaan memiliki identitas tertentu
- Outgroup adalah “mereka”—kelompok
yang orang-orangnya kita anggap berbeda
dengan kelompok kita
- ingroup bias: kecenderungan untuk menyukai/
memperlakukan kelompok sendiri lebih baik
Penyebab Prasangka
c. Konformitas
Jika prasangka diterima secara sosial,
orang akan mengikutinya
d. Dukungan Lembaga
Pemisahan merup salah satu cara yang
dilakukan lembaga (sekolah,
pemerintah, media) yang menumbuhkan
prasangka
Penyebab Prasangka
2. Sumber-sumber emosional/Kepribadian
a. Frustrasi dan agresi
- nafsu
- realistic group conflict
- relative deprivation theory
Penyebab Prasangka
b. Dinamika kepribadian
- Kebutuhan akan status.
- Kepribadian otoritarian:
ketaatan yang kaku pada nilai & pola
perilaku konvensional, kebutuhan untuk
tunduk pada otoritas yang kuat, rasa
permusuhan yang dugeneralisasikan,
pemikiran yang diwarnai mistik/takhayul
Penyebab Prasangka
3. Sumber-sumber kognitif
a. Kategorisasi
b. Orang yang berbeda
c. Kesalahan atribusi fundamental
Mengurangi Prasangka
Belajar tidak membenci
Hipotesis kontak
Peningkatan kontak antara anggota dari berbagai kelompok sosial dapat efektif mengurangi prasangka
Hipotesis kontak yang diperluas
Hanya dengan menogetahui bahwa anggota kelompoknya sendiri telah membentuk pesahabatan dengan anggota outgroup dapat mengurangi prasangka
SIKAP
Definisi
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan /’Derajat afek positif atau afek negatif terhadap suatu objek psikologis’ (Thurstone)
Sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara tertentu (Bogardus, La Pierre, Allport)
Sikap adalah konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek (kelompok yang berorientasi pada skema triadik)
Struktur Sikap
1. Komponen Kognitif
• Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.
• Kepercayaan datang dari apa yang dilihat, diketahui, pengalaman pribadi, cerita orang, atau karena kurang informasi.
Struktur Sikap
2. Komponen Afektif
• Menyangkut masalah emosional subjektif terhadap suatu objek sikap/perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu.
• Dipengaruhi oleh kepercayaan/ apa yang dipercayai benar bagi objek sikap
Struktur Sikap
3. Komponen Konatif
• Bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap
• Dipengaruhi oleh kepercayaan dan perasaan terhadap objek sikap
Interaksi Komponen-Komponen Sikap
Selaras dan konsisten
Jika tidak selaras akan terjadi mekanisme perubahan sikap, sehingga menjadi Konsisten dan selaras
Hubungan Sikap dan perilaku
1. Postulat Konsistensi
Ada hubungan langsung antara sikap dan perilaku
2. Postulat Variasi Independen
Tidak ada alasan untuk menyimpulkan bahwa sikap dan perilaku berhubungan secara konsisten
3. Postulat Konsistensi Tergantung
Hubungan sikap dan perilaku sangat ditentukan faktor-faktor situasional tertentu (norma, peranan, keanggotaan kelompok, kebudayaan, dll)
Faktor-faktor yang menghubungkan sikap dan perilaku:
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap
Pengalaman Pribadi
Orang lain yang dianggap penting
Kebudayaan
Media Massa
Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Faktor Emosional
Teori Perubahan Sikap (Kelman)
Tiga Proses Perubahan Sikap:
1. Kesediaan
Individu bersedia menerima pengaruh dari orang lain atau dari kelompok lain
Sekedar memperoleh pujian, dukungan dan simpati
Tidak tahan lama
Teori Perubahan Sikap (Kelman)
2. Identifikasi
• Individu meniru perilaku atau sikap kelompok lain karena sikap tersebut sesuai dengan apa yang dianggapnya sebagai bentuk hubungan yang menyenangkan antara dia denganpihak lain tersebut
Teori Perubahan Sikap (Kelman)
3. Internalisasi
Individu menerima pengaruh dan bersedia bersikap mengikuti pengaruh itu karena sikap tersebut sesuai dengan apa yang ia percayai dan sesuai dengan sistem nilai yang dianutnya.
Pengukuran Sikap
Observasi Perilaku
Penanyaan langsung
Pengungkapan Langsung
Skala Sikap
Pengukuran Terselubung
Kaidah-Kaidah Penulisan Pernyataan Sikap
Hindarkan pernyataan yang menunjuk pada masa lampau
Hindarkan pernyataan yang dapat diinterpretasikan lebih dari satu macam
Hindarkan pernyataan yang tidak relevan dengan objek yang akan diungkap
Hindarkan pernyataan yang mungkin akan dibenarkan oleh setiap orang atau sebaliknya tidak seorangpun
Pilihlah pernyataan yang telah anda percaya mampu menjangkau skala afeksi
Kaidah-Kaidah Penulisan Pernyataan Sikap
Jagalah agar penggunaan bahasa dalam pernyataan itu sederhana dan jelas
Pernyataan diusahakan singkap, pendek, tidak lebih dari dua puluh kata
Satu pernnyataan diusahakan berisi hanya satu masalah yang sifatnya lengkap
Pernyataan berisi suatu yang sifatnya umum
Pernyataan disusun dalam kalimat yang sederhana, tidak kompleks
Hindarkan penggunaan kata-kata yang tidak dimengerti responden
Hindarkan penggunaan istilah yang double negatives
Macam-Macam Skala Sikap
Skala Likert
Skala Thurstone
Skala Bogardus
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Oleh
ARIYADI WARSITO
Karakteristik Manusia Masa Depan
• Manusia yang memiliki kepekaan, kemandirian, tanggungjawab terhadap resiko dalam pengambilan keputusan, belajar terus menerus, mampu kolaborasi
• Berpikir kreatif-produktif, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, Belajar bgmn belajar, pengendalian diri
Konstruksi Pengetahuan
• Apa pengetahuan ?, konstruksi kognitif seseorang terhadap objek, pengalaman maupun lingkungan, bukan kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari.
• Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat dipindahkan dari pikiran seseorang ke pikiran orang lain, tetapi melalui proses interpretasi dan konstruksi melalui pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri.
• Proses mengkonstruksi pengetahuan
– Kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman.
– Kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan kesamaan dan perbedaan
– Kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu daripada lainnya.
Proses Belajar menurut Teori Konstruktivistik
• Proses belajar konstruktivistik, bukan sebagai proses perolehan informasi yang berlangsung satu arah ke dalam diri siswa, melainkan pemberian makna oleh siswa melalui proses asimilasi dan akomodasi
• Peranan Siswa, Pembentukan pengetahuan dilakukan oleh si belajar, aktif melakukan kegiatan, berpikir, menyusun konsep dan memberi makna. Kemampuan awal menjadi dasar pembelajaran & pembimbingan.
• Peranan Guru, membantu agar proses mengkonstruksi belajar oleh siswa berjalan lancar. Yang meliputi:
– Menumbuhkan kemandirian dengan menyediakan kesempatan untuk mengambil keputusan dan bertindak.
– Menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan dan bertindak dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.
– Menyediakan sistem dukungan yang memberikan kemudahan belajar agar mempunyai peluang optimal untuk berlatih.
Sarana Belajar & Evaluasi Belajar (lanjutan proses pembelajaran)
• Peranan utama dalam belajar adalah aktivitas siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan sendiri, sehingga sarana belajar disediakan untuk membantu pembentukan kemampuan tersebut.
• Evaluasi belajar, menggunakan goal-free evaluation, yaitu suatu konstruksi untuk mengatasi kelemahan evaluasi pada tujuan spesifik.
Perbandingan pembelajaran tradisional (behavioristik) dan Konstruktivistik
sumber: kuliah psikologi pendidikan Bpk. Haryadi.
Universitas Negeri Yogyakarta.
6.04.2010
Uraian Psikologi pendidikan
halaman yang berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar